BlackBerry Q10 dengan keypad qwerty


Ads:

Perubahan BlackBerry dari 0S7 ke OS 10 adalah sebuah evolusi. Tidak sekedar merubah sebagian kecil bagian saja, melainkan hampir merupakan sebuah perombakan besar-besaran yang sejatinya menuju ke arah yang lebih baik.

Berbeda dengan BlackBerry Z10 yang cenderung mirip dengan iPhone 5, Q10 dibuat kembali ke bentukan tradisonal BlackBerry. Lengkap dengan tombol QWERTY fisik. Bodinya melebar ke samping, mengingatkan kita pada card type-nya BlackBerry Bold, namun membawa layar yang sedikit lebih luas. Jika Anda bertanya mengapa harus luas, maka jawabannya ada pada susunan keyboard qwerty fisik. Ternyata kita tidak lagi menemukan trackpad ataupun trackball di ponsel ini. Jadi, layar sentuh akan menjadi satu-satunya cara untuk mengontrol layar ponsel.

Beralih ke bagian sisi ponsel, kita akan menemukan sejumlah tombol dan ports. Secara berurutan ada tombol volume rocker, port micro USB, Micro HDMI, port audio 3.5 mm dan sebuah tombol power/steep. Jadi tidak ada lagi ditemukan tombol convenience ala BlackBerry-BlackBerry lawas. Sekarang masuk ke faktor yang lebih subyektif, yakni kenyamanan. Entah karena material yang memang dipilih secara khusus atau memang pasarnya yang mencoba lebih ke pebisnis yang eksklusif, ponsel ini terasa nyaman di genggaman. Akses menuju ke layar pun tidak sesulit yang awalnya dibayangkan. Dan itu adalah poin yang positif karena bagaimanapun awalnya agak canggung untuk berpindah-pindah dari layar ke keyboard fisik.

Bicara software akan membawa kita ke sebuah sistem operasi anyar yang disebut BlackBerry 10 sebagai sebuah sistem yang digadang mampu mengembalikan BlackBerry di medan peperangan produk-produk pintar. Seperti yang telah kita ketahui BlackBerry 10 lahir dari nenek moyang yang sama dengan iOS dan Android, yakni Linux. Sehingga tidak heran jika ada yang menyebut beberapa apk Android bisa diinstal di ponsel BlackBerry 10. Jumlah aplikasi yang bisa didownload dan diinstal di ponsel ini memang tidak sebanyak Android dan iOS, namun yang pasti terus berkembang. Anda bisa melakukan transaksi dengan kartu kredit dan PayPal, sebuah alternatif yang dirasa membantu.

Tapi ada satu fitur yang membuatnya tetap bertahan menjadi idola di Indonesia, yakni BlackBerry Messenger. Bahkan di BlackBerry 10 ini sejumlah fitur tambahan akan memudahkan Anda berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sesama pengguna BlackBerry 10. Diantaranya adalah BBM Video, yang memungkinkan kita melakukan video call dengan sejumlah fitur tambahan semisal screen share. Anda bisa berbagi layar yang Anda lihat dengan teman Anda. Hal ini bisa digunakan semisal untuk memperlihatkan hasil kerja Anda ke pemimpin atau melaporkan kerusakan software pada teman yang jago memperbaiki.

Menjadi sebuah ponsel bisnis mengharuskan ponsel ini membawa semua sarana koneksi yang ada. Produk yang kami tes kali ini adalah SQN100-3 yang membawa hanya HSDPA dan LTE. Anda mungkin akan menemukan Q10 CDMA jika masuk dalam model SQN100-2 dan AQN100-4. Cek sebelum Anda membelinya. Jika sementara LTE masih belum dapat digunakan di Indonesia, maka jaringan HSDPA dan WiFi sudah cukup mumpuni mengawal kemampuannya terkoneksi dengan internet. Cara terhubung antara ponsel dengan internet bisa dikatakan mudah. Anda bisa dengan cepat melakukan koneksi tanpa butuh bantuan orang lain. Demikian juga saat melakukan sinkronisasi dengan PC. Anda bisa mendownload/instal aplikasi tertentu seperti BlackBerry Link, atau hanya melakukan transfer file via WiFi

Sebagai ujung tombak, Q10 menyediakan sebuah browser yang mumpuni. Jangan samakan dengan browser BlackBerry lawas karena browser ini memiliki banyak fitur yang memudahkan penggunanya saat mencari informasi di internet. Dan karena berformat HTML 5 maka akan terasa lebih powerful dan paling cocok untuk perangkat mobile.

Layaknya layar Super AMOLED lain, apa yang dipancarkan layar ponsel Q10 termasuk dalam kualitas baik. Meskipun ada kecenderungan yang khas. Dimana hitam akan terlihat sangat bagus sementara warna-warna cerah akan tampak (kadang) terlalu tersaturasi. Tapi itu hanya penilaian pribadi. Mungkin mata Anda akan berbeda menilainya. Untuk akurasi layar sentuh, kami tidak punya keluhan. Setiap sentuhan dan gesture berhasil diterjemahkan dengan baik, membuat kontrol dengan layar (tanpa touchpad) pun semakin mudah dilakukan. Butuh membiasakan diri memang, tapi tidak sesulit itu.

Hanya saja aspek rasio yang 1 berbanding 1 membuatnya terlihat seperti foto-foto di Instagram. Meskipun diklaim sudah beresolusi HD (720 x 720 pixel), dan kepadatan pikset yang cukup bagus dibandingkan retina disptay-nya iPhone, sayang beberapa file video disiapkan dengan rasio 16:9 alias wide, sehingga akan tertampit cukup kecit di layar ponsel. Jika dimaksudkan untuk menampilkan sebuah file presentasi berasio 4:3 sih akan ter-lihat cukup besar dan apik. Tapi jika file presentasi tadi memiliki rasio 16:9 maka akan terlihat cukup kecil di layar dengan menyisakan banyak layar hitam atas maupun di bawah file presentasi tadi.

Sementara itu, layar ponsel ini pun terbilang kurang siap digunakan di bawah cahaya matahari langsung. Sedikit menyulitkan ketika membalas email sambil berjalan di luar ruangan saat siang dan dalam kondisi panas. Dalam ranah interface, aman rasanya jika kami sebut Q10 dengan BlackBerry 10 nya sudah siap di pelajari. Artinya ada sejumlah shortcut yang rnemudahkan pengguna saat mengkombinasikan interface fisik (keyboard) dan sentuh (layar dan kontrol), termasuk hub-hub yang memudahkan kita meraih informasi terkini, yang biasa kita akses hanya dengan satu dua kali sentuhan saja.

Tidak banyak yang bisa dibahas di sisi ini. Yang pasti fitur timeshift lah yang pertama kita coba, karena dengan fitur ini kamera akan menangkap gambar dalam rentang waktu tertentu sehingga kita bisa memilih bagian mana yang terbaik untuk dianggap sebagai hasil foto jadi.

Fitur HDR hadir di sini, setelah pada awalnya tidak dimasukkan ke dalam kamera Z10 (versi awal). Fitur ini memungkinkan kita mengambil gambar dengan tone warna dan kontras yang apik ketika berada di terik matahari. Hasilnya, seperti yang sudah ditebak, cukup memuaskan. Artinya meski kurang bagus di auto fokus dan pemotretan di ruangan minim cahaya, hasil foto di kondisi luar ruang bisa diadu dengan hasil kamera ponsel kelas atas Lain.

Dari spesifikasi yang dibawa Q10 diharapkan mampu mengejar ketertinggalannya dari produk-produk teratas vendor dan OS lain. Semisal iPhone 5, Samsung Galaxy S4 atau pun Lumia 920. Hal ini bisa saja menjadi kenyataan saat metakukan booting di awal aktivasi ponsel yang terbilang cukup singkat jika dibandingkan BlackBerry -BlackBerry lawas.

Beralih ke akselerasi secara keseluruhan, pada dasarnya Q10 sudah siap menjalankan aplikasi-aplikasi berat. termasuk game. Namun bukan untuk itu produk ini dibuat. Meskipun kita bisa memaksakannya. Namun jika Anda pengguna iPhone, Anda akan merasa bahwa Q10 membutuhkan waktu lebih lama untuk membuka sebuah aplikasi. Tapi ini bukan karena hardware rasanya, melainkan karena sifat ekosistem BlackBerry. Tapi jika Anda tidak terlalu memperhatikan, hal ini tidak akan terasa.



Baca Artikel menarik berikutnya:



Comments :

0 comments to “BlackBerry Q10 dengan keypad qwerty”


Post a Comment

doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.