LG GD580 Lollipop


Ads:

Penampilan yang feminim mungkin akan menjadikan ponsel ini cocok digunakan oleh wanita muda, sesuai dengan target pasarnya. Namun di luar itu, untuk membidik segmen muda semestinya LG melengkapinya dengan aplikasi-aplikasi yang banyak dipakai oleh anak muda, seperti akses social networking Facebook, Twitter, MySpace, ataupun aplikasi-aplikasi chat berbasis Java. Sehingga pengguna tidak perlu repot menginstalkan aplikasi-aplikasi tambahan ke ponsel modis ini. Berikut ini review lengkapnya.

LG menghadirkan satu seri GD yang berdesain cukup modis, LG GD580 Lollipop. Ponsel ini menonjolkan sisi desain yang cukup elegan sehingga diklaim mampu membuat penggunanya terlihat eksklusif saat menggenggamnya.
Ponsel buatan vendor Korea ini merupakan ponsel fesyen berbentuk clamshell alias flip alias cangkang kerang yang memadukan desain elegan dengan fitur-fitur yang terbilang standar. Terlebih jika dilihat dari harga jualnya. LG sendiri menargetkan ponsel ini untuk dapat masuk ke segmen muda.

Desain
Tampilan luar Lollipop merupakan hal yang paling ditonjolkan, dibandingkan fitur "daleman"-nya sendiri. Khas ponsel fesyen yang selama ini muncul di pasaran. Ada tiga pilihan warna yang tersedia, yakni blueberry (biru), strawberry (merah), dan brown sugar (coklat). Unik yaa? Karena warna disesuaikan dengan rasa buah-buahan yang bisa muncul di permen lollipop.
Dengan model lipat, ponsel berdimensi 10.83 x 5.15 x 1.34 cm ponsel ini terlihat tipis namun cukup panjang. Terlebih saat flipnya dibuka dan dioperasikan untuk aktivitas panggilan, bentangan body-nya dapat menutup dari telinga hingga dagu pengguna.

Saat ponsel dioperasikan, tampilan back cover-nya dihiasi layar OLED bercahaya yang membentuk ikon-ikon unik. Semisal notifikasi panggilan, perpesanan hingga penanda jam digital yang diperkuat dengan fitur akselerometer. Bukan sulap bukan sihir, ketika ponsel tidak aktif, alias idle, layar OLED ini tidak tampak dan bagian penutup flip atas akan terlihat polos tanpa ornamen tambahan.
Ujung atas layar tidak hanya ditempatkan grid lubang audio dan kamera sekunder, tetapi diatasinya dengan bentuk sedikit kurva ditambahkan pelapis plastik bening yang dapat memancarkan lampu warna merah saat flip terbuka, berbarengan menyalanya lampu OLED.
Di sisi kiri keypad disematkan tombol kontrol volume. Di sisi kanan ditempatkan port headphone yang juga berfungsi sebagai port charger sehingga ponsel ini tidak mengadopsi model port audio jack standar 3.5mm, mini ataupun micro USB. Sedangkan di bawahnya disematkan tombol shortcut kamera.
Interface
Karena membidik target anak muda, ponsel ini menyajikan interface yang bernuansa 'muda' pula. Tampilan halaman utama, dan widget-widget menunya didesain seperti tampilan kartun animasi sehingga layar seolah-olah menampitkan film kartun. Dimensi panjang ponsel ini membuat tayarnya sendiri juga tumayan panjang. Sehingga navigasi cukup nyaman, tampilan layar masih tetap jelas meskipun posisi genggaman tangan agak jauh dari pandangan mata.
Dimensi yang panjang ini juga berimbas positif pada navigasi keypadnya. Keypadnya memiliki tombol-tombol numerik dan navigasi utama yang cukup renggang jaraknya satu dehgan yang lain. Demikian menjadikan navigasinya cukup nyaman. Navigasi utama berupa tombol D-pad empat arah yang di tengahnya disematkan tombol OK. Di kanan dan kirinya ditempatkan empat tombol berupa my stuff dan shortcut homescreen 8 menu utama. Sedangkan disisi kanannya disematkan tombol shortcut kontak dan dan setting lampu OLED.

Kamera
Lollipop dilengkapi kamera standar beresolusi 3.15 megapiksel yang mampu menghasilkan gambar berukuran variatif, mulai dari 240 x 320, 480 x 640, 960 x 1280, 1200 x 1600, hingga 2048 x 1536 piksel. Pengguna dapat mensetting juga tingkat kecerahan (brightness), efek warna (colour effect), kontras (white balance), settingan malam (night mode), timer, shot mode, image quality, dan swap cam untuk men-switch kamera depan dan belakang.
Hasil kamera utamanya cukup cerah saat pengambilan gambar outdoor. Namun sayangnya saat pengambilan gambar indoor hasilnya masih terlihat buram dan kurang jernih. Begitu puta saat pengambilan gambar dari kamera sekunder, misalnya untuk potret user sendiri, gambar yang dihasilkan tak ubahnya sama dengan hasil indoor. Namun khusus untuk settingan kamera sekunder, pengguna dapat mengatur zoom secara lebih presisi.

Audio Player
Audio player yang dimainkan menghasilkan tingkat suara yang tidak terlalu keras meskipun volume sudah dimaksimalkan. Tingkat kejernihan suaranya pun jika boleh dinilai masih kurang. Namun untuk fitur radio yang terjadi justru sebaliknya. Saat headphone terpasang, dan channel didapat, suara yang dihasilkan cukup jernih dan besar. Jauh lebih memuaskan dibandingkan dengan audio playernya.
Sebagai pelengkap video player pun disediakan, namun tidak begitu wah. Kemampuannya standar ponsel LG lain tanpa ada dukungan Divx. Namun dengan layar yang cukup luas, tentu menonton video akan terasa lebih nyaman.

Konektivitas
Standar HSDPA sudah disematkan di ponsel ini. Sejatinya hal ini akan menjadi poin penting bagi sebuah ponsel fesyen. Namun dilihat dari harganya, pesaing sudah menggunakan fitur ini sebagai standar koneksi mereka. Artinya, ya sudah seharusnya koneksi seperti ini muncul di Lollipop. Bandwidht internet yang tersedia sudah dapat dimaksimalkan hingga 3.6 Mbps.
Ngomong-ngomong Browser, Lollipop sudah menggunakan standar browser ponsel masa kini. Mampu membuka beberapa bahasa tampilan situs dari WAP 2.0/xHTML, hingga HTML. Namun meski dengan koneksi HSDPA, kadang browser membutuhkan waktu lama untuk loading dan berpindah dari satu tampilan ke tampilan lain.

Di luar browser utama, menu utamanya hanya menyediakan akses khusus ke Google, baik itu Google search maupun Google maps. Google maps nya cukup untuk menutupi ketiadaan fitur GPS. Untuk membidik segmen muda, semestinya aplikasi-aplikasi internet yang disediakan cukup bervariatif khususnya yang terkait dengan social networking. Satu kelemahan, di ponsel ini tidak memiliki akses khusus ke layanan macam facebook, twitter, dan myspace.

Di kisaran harga yang diberikannya, memang sudah ditemukan kompetitor dengan WiFi, tapi berhubung Lollipop sudah berkonsentrasi di fesyen dengan disain dan materialnya yang aduhai, kehilangan fitur WiFi ini menjadi bisa dimaklumi.
Untuk koneksi Wireless lokal, ponsel ini hanya dibekali koneksi Bluetooth standard 2.0 dengan A2DP dan kabel data yang satu port dengan chargernya.



Baca Artikel menarik berikutnya:



Comments :

6 comments to “LG GD580 Lollipop”

Ini bisa bahasa korea gk?
Mau beli, tapi takut gk ada fitur bahasa koreanya, because kn beli di indo..

Anonymous said...
on 

hape ini bisa ngetik huruf korea kok...
malah hp LG tipe touchscreen mendukung smua font/bahasa dunia

Farung said...
on 

aku dapat info katanya hape tipe ini ada masalah dengan menangkap sinyalnya, itu bener ga?

Anonymous said...
on 

bedanya lollipop 2 sama lollipop 1 apa? ...

orangecramer said...
on 

Tahun ini udah gak ada yaaa? :/

Anonymous said...
on 

Temen2 info utk daerah mlg bsa beli hp nie dmn ya?

Anonymous said...
on 

Post a Comment

doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.