Kloning di Handphone CDMA


Ads:

Handphone CDMA tak lagi dianggap sarana komunikasi pendamping. Kepopulerannya kini hampir menyamai handphone-handphone GSM. Masyarakat pun banyak yang mengandalkan teknologi ini karena kualitas jaringannya dipercaya sudah lebih baik. CDMA merupakan pengembangan dari teknologi AMPS yang sempat popular di era kehadiran teknologi selular di Indonesia.

Sejarah AMPS di Indonesia tercatat pernah mengukir sejarah buruk. Pasalnya teknologi yang masih menggunakan sistem analog ini, rawan pengkloningan. Cloning yang dimaksud adalah penggandaan nomor handphone. Dengan begitu nomor yang dikloning akan menanggung semua biaya percakapan yang dilakukan nomor hasil cloning.

Semua handphone CDMA didukung nomor seri unik dari pabrikan, berupa nomor ESN (sama dengan IMEI pada GSM) dan nomor handphone (MIN). Kloning yang marak terjadi adalah dengan menggandakan ESN dan MIN. Setelah dikloning, akan terdapat dua kombinasi ESN dan MIN yang sama. Sayangnya, sistem selular tidak mampu membedakan mana ESN/MIN asli dan mana yang palsu.

Keamanan jaringan CDMA bersandar pada protocol A-Key (Authentication Key) 64-bit dan Electronic Serial Number (ESN). Angka acak (disebut RANSSD) yang degenerated pada HLR/AC, juga berperan dalam prosedur otentifikasi. A-Key diprogram dalam handphone dan disimpan dalam Authentication Center (AC) jaringan.

Sebagai tambahan, dalam proses otentifikasi, A-Key juga digunakan untuk menciptakan sub-key guna keperluan privasi suara dan enkripsi pesan. Keamanan A-Key menjadi bagian terpenting dalam sistem CDMA. A-Key menjadi faktor penentu keamanan handphone CDMA untuk menghindari aksi cloning. A-Key diambil dari kombinasi ESN dan MIN. Kunci yang merupakan otorisasi pelanggan ini sangat diperlukan ketika hendak menyuntikkan nomor.

Dealer atau rekanan yang ditunjuk untuk melayani penyuntikan nomor CDMA akan meminta nomor A-Key yang terdiri dari 24 digit ke operator bersangkutan dengan memberikan nomor handphone (MIN) dan ESN. Setelah nomor A-Key didapat, nomor tersebut bisa disuntikan ke handphone. Jadi satu handphone (ESN) hanya memiliki satu nomor handphone dan satu A-Key.

Masalahnya kini banyak beredar handphone-handphone CDMA refurbish sistem suntik, yang didatangkan distributor tidak resmi. Diantara handphone-handphone refurbish tadi, ada yang belum mendukung A-Key sehingga A-Key dari operator tidak bisa dimasukkan ke handphone tersebut. Ada juga yang sengaja tidak memasukkan A-Key agar bisa menggunakan dua nomor dalam satu handphone. Sebab jika salah satu nomor dimasukkan A-Key maka satu nomor lainnya tidak bisa dipakai. Kecuali, jika handphonenya bisa mendukung dua A-Key.

Hal mengkuatirkan lainnya adalah beredarnya software yang mampu merubah nomor ESN. Jadi bila telah menyuntikkan nomor CDMA, kemudian nomor ESN nya digandakan maka MIN (nomor handphone) dan A-Key yang didapat bisa digunakan juga pada handphone ber-ESN sama.
Baca : Bagian kedua



Baca Artikel menarik berikutnya:



Comments :

0 comments to “Kloning di Handphone CDMA”


Post a Comment

doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.