BlackBerry Torch 9800, review Desain dan Sistem Operasi


Ads:

Berat nian tanggung jawab yang diberikan kepada Torch 9800. Selain digarap sebagai ponsel Blackberry pertama yang mengusung dua interface, sentuh dan qwerty fisik standar, ia pun dijejali OS anyar yang mungkin butuh penyesuaian penggunanya.
Lalu apakah ini sebuah blunder BlackBerry, karena sejak dulu, kalangan pengguna ponsel sudah terbagi menjadi dua kubu. Pecinta layar sentuh dan pecinta keyboard fisik. Belakangan ini hal tersebut dirasakan juga pada pengguna BlackBerry. Torch bisa digadang mampu menyatukan dua fanatik tersebut.
Meski tidak 100% tepat, BlackBerry Torch 9800 bisa disebut perpaduan antara keluarga Storm dan keluarga Bold. Pasalnya ponsel berdisain slider ini menyajikan dua interface berbeda, layar sentuh dan keyboard qwerty.

Disain
Saat slider tertutup, ponsel ini sangat mirip dengan keluarga Storm. Dimana layar akan berubah posisi mengunakan akselerometer. Pembedanya hanya terletak pada jenis layar yang tidak lagi menggunakan teknologi Surepress. Ada positif dan negatifnya nih. Positifnya, ketika kita menggunakan layar sentuh thok, maka layar tidak lagi bergoyang-goyang seperti Surepress. Negatifnya, tingkat akurasi layar sentuh jadi tidak se-presisi Surepress.


Beruntung Torch 9800 juga membawa keyboard qwerty yang disembunyikan di bagian 'laci' slidernya. Untuk penggunaan yang membutuhkan akurasi tingkat tinggi, semisal mengetik sms dan email, maka gunakan keyboard ini.

Letak keyboard qwerty rasanya memang agak terlalu menjorok ke dalam. Masuk akal sih, dengan bobot yang cukup berat, posisi keyboard yang terlalu dalam akan memperkokoh pegangan saat kita mengetik dengan dua ibu jari. Satu hingga sepuluh menit mencoba, maka anda akan terbiasa.

Di bawah layar sentuh, kita bisa menemukan sejumlah tombol standar BlackBerry. Tombol call, tombol BlackBerry, Trackpad, tombol Back dan End. Menariknya, sudah tidak ada tombol convenience left yang biasanya digunakan sebagai shortcut untuk voice recognition. Kini tinggal tombol convenience kanan yang secara default masih diberikan tanggung jawab sebagai shortcut kamera.

Sistem Operasi
Banyak perubahan yang dapat dirasakan di OS teranyar BlackBerry ini. Sebagian besar memang terletak pada tampilan. Sebagian yang lain pada susunan menu dan settingan yang mungkin akan membingungkan pengguna lawas.

Hal pertama yang bisa dirasakan adalah bahwasannya kita tidak lagi bisa membuka menu utama hanya dengan menekan tombol BlackBerry. Deret menu akan tersimpan pada area drop down (atau pop up?) layaknya menu pada Android. Jadi, yang ada hanyalah pilihan "open tray" atau menggeser tanda panah di bagian dasar home screen ke atas.

Interface Menu Utama pun terpisah sesuai dengan kategorinya. Terlihat seperti halaman-halaman widget Android yang bisa digeser ke kanan dan ke kiri. Pengelompokan secara default adai multimedia, Downloads, dan favorite, tempat dimana kita bisa meletakkan menu-menu penting yang sering diakses.

Hampir semua aplikasi bawaan BlackBerry, yang termasuk Core maupun Add-on sudah menggunakan versi anyar. Semuanya sudah menggunakan embel-embel v6.0 sekian, kecuali BlackBerry Messenger. Namun yang disebut terakhir ini tetap dengan tampilan yang segar loh.

Menariknya, Sistem operasi anyar ini memungkinkan kita me-review jumlah memori yang digunakan, proses apa saja yang sedang berjalan dan sebagainya lewat satu fitur bawaan. Tanpa menggunakan trigger (kombinasi keyboard) untuk memunculkannya. Dengan demikian anda bisa berhitung, aplikasi apa saja yang perlu diinstal dan aplikasi mana yang rasanya sudah harus dihapus dari ponsel.

Selanjutnya BlackBerry Torch 9800, review Internet, Media, Kamera, Baterai dan Memori



Baca Artikel menarik berikutnya:



Comments :

0 comments to “BlackBerry Torch 9800, review Desain dan Sistem Operasi”


Post a Comment

doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.