Sony Ericsson Cedar


Ads:

Ternyata tren koneksi berkecepatan tinggi (UMTS/HSPA) minus kamera video call tak hanya dimiliki oleh ponsel-ponsel berbasis Android. Lihat saja Sony Ericsson dengan seri Cedar-nya kali ini. Dengan tetap mengusung konsep ramah lingkungan bertajuk `Green Heart', Sony Ericsson mencoba peruntungannya di ranah ponsel low-end.

Dengan banderol kurang dari satu juta, Anda akan mendapat ponsel `branded' dengan kualitas jaringan 3G/HSPA walau tanpa kamera video call. Kualitas secara umumnya cukup `worth', terutama pada desain minimalisnya yang nampak macho serta elegan.
Namun andai saja performa dalam pengoperasiannya bisa ditingkatkan sehingga tidak sering terjadi `lag', tentu akan membuat ponsel ini makin mampu bersaing di pasar.

Disain
Bentuk batangannya tampil begitu minimalis, namun justru di situlah letak keunggulannya. Ringkas dan praktis. Sayangnya, selain tombol volume, Sony Ericsson tidak melengkapi dengan tombol kamera yang mampu membantu penggunanya mengambil gambar dengan stabil.

Material yang digunakan diklaim ramah lingkungan. Hal ini sekaligus menekan harga penjualan sehingga ponsel ini memiliki banderol yang sangat terjangkau. Namun begitu, Anda perlu hati-hati juga dalam mengoperasikannya. Casing bagian belakang nampaknya agak ringkih sehingga mudah mengalami keretakan.

Ponsel ini telah melengkapi diri dengan jack 3.5 mm di bagian atas, serta slot konektor ke charger atau kabel USB berada di sisi yang sama dengan penempatan speaker. Bentuk bagian belakangnya agak melengkung. Ini semata-mata murni desain, karena keluaran speaker tidak akan terpengaruh ketika ponsel diletakkan di atas meja. Namun mungkin saja untuk meminimalisasi goresan pada lensa kameranya yang terletak di bagian sebelah atas.

Keypad-nya terbuat dari karet namun agak kurang nyaman digunakan. Secara ukuran sebenarnya cukup ideal, begitu juga tingkat 'empuk'nya. Namun jaraknya yang terlalu berdekatan membuat kesalahan ketik kerap terjadi.

Layarnya tampil biasa saja, cukup bisa diadu dengan ponsel-ponsel sekelasnya. Karakternya memang tidak tajam, melainkan lembut (soft) di mata sehingga tidak cepat membuat lelah. Untuk orientasi, layar akan tetap tampil potret alias vertikal ketika kamera digunakan. namun jangan khawatir, karena saat membuka menu Media, otomatis layar berubah menjadi lanskap.

Multimedia
Dengan harga di bawah satu juta, Sony Ericsson Cedar membawa kamera berkekuatan 2 MP tanpa lampu kilat maupun cermin yang menemani. Hasilnya juga standar saja alias tak ada yang istimewa. Namun Anda masih akan mendapatkan fasilitas Geo-tag.

Hasil perekam videonya juga terasa kurang maksimal mengingat hanya berkecepatan sekitar 15 fps. Sedikit catatan, untuk keperluan video call, Anda tetap menggunakan kamera belakang ini.

Untuk pemutar audio, Cedar memiliki speaker terpisah yang jumlahnya satu buah. Namun jangan harap bisa mendapat keluaran suara yang powerfull, karena walaupun semua setting seperti equalizer dan stereo widening sudah diaktifkan, suara tetap saja terdengar lembut. Saat pemutar musik digunakan, akan tampil animasi di layar yang akan kembali berorientasi portrait.

Sedangkan untuk pemutar video, Anda bisa men-set ke tampilan layar penuh agar lebih nyaman ditonton. Beralih ke Permainan, ada hal menarik yang disuguhkan oleh Sony Ericsson di sini. Jika biasanya vendor seperti Samsung dan LG menyematkan game demo yang harus dibeli dengan memotong pulsa, Sony Ericsson pada Cedar menyertakan 3 buah game dimana 2 diantaranya didaftarkan terlebih dahulu melalui SMS ke server di Inggris sehingga hanya dikenai pulsa SMS internasional.

Fitur
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang menjadi 'trademark' seri ini, yakni Green Heart. Kebanyakan merupakan fitur yang mengacu pada 'eco green'. Seperti Accu Weather yang bisa di gunakan sebagai penunjuk cuaca di berbagai lokasi. Aplikasi Eco Mate lebih lengkap lagi, ia akan memberikan informasi seputar ekologi dan perubahan iklim, suhu, serta lingkungan. Selain itu masih ada Green Calculator, serta Grocery List yang dikemas dengan ikon menarik sebagai media Anda belanja bahan pangan yang sehat, misalnya. Aplikasi-aplikasi khas Sony Ericsson seperti TrackiD juga tidak ketinggalan.

Beralih ke internet, dengan kecepatan HSPA (HSDPA 7.2 Mbps & HSUPA 2 Mbps) secara teori membuat aktivitas berselancar Anda tentu semakin nyaman. Untuk mengetesnya, dengan menggunakan kartu dari Tri untuk mencoba aplikasi YouTube yang terdapat di folder Media/Video. Setelah terhubung dengan salah satu video, akan terdapat pilihan seperti tekan 0 untuk Pause dan 9 untuk menampilkan dalam layar penuh.
Selama pengetesan, buffering termasuk cepat namun intensitasnya cukup sering. Namun yang paling mengganggu adalah resolusi yang diputar merupakan resolusi kecil (yang jika diakses dengan PC akan ada pilihan-pilihan ukuran ketika akan diunduh). Hasilnya, video akan sangat pecah sehingga tidak nyaman disaksikan.

Secara umum performanya dapat dikatakan agak lambat. Seperti ketika mengetik SMS, di mana perpindahan antar huruf memiliki jeda yang cukup lama, apalagi ketika mengetik cepat. Hal ini juga terjadi ketika berpindah dari satu menu ke menu lainnya yang tampil tidak `smooth' alias halus. Untuk performa baterai, setelah pengisian penuh, dalam waktu 2 hari baterai masih menyisakan setengah bar dengan pemakaian wajar (SMS, sesekali telepon, Facebook, dsb. )



Baca Artikel menarik berikutnya:



Comments :

1

So slim! Thanks for the review samsung is one of the best company in terms of mobile phones.

unlocked gsm mobile said...
on 

Post a Comment

doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.