Adu gengsi si roti jahe, Sony Ericsson Xperia Arc v.s. Google Samsung Nexus S


Ads:

Kehadiran smartphone ber-platform Android Gingerbread cukup ditunggu dan menjadi euphoria di market dunia. Sony Ericsson hadir lebih dulu dengan mengedepankan prestise dan inovasi. Sedangkan Google phone kembali melakukan penetrasi dengan mempercayakan balutan fisiknya pada pabrikan raksasa Korea, Samsung.

Keluarga baru Sony Ericsson itu berjuluk 'Xperia Arc', sedangkan kolaborasi Samsung-Google satu kemasan dalam 'Samsung Google Nexus S'. Lantas sejauh apa Google phone menandingi pabrikan sekelas Sony Ericsson yang telah lama malang melintang di perangkat komunikasi tersebut?

Desain



Keduanya memang menyasar pada pengguna kelas premium, namun dari sisi tampilan fisik cukup jauh berbeda. Saat menggenggam Arc, anda akan merasa bak menggenggam keramik berukuran kecil namun ringan. Hal itu dipertegas dengan bentukan Arc yang kotak simetris dan slim. Berbeda kala anda menggenggam Nexus S, selain lebih berat 12 gram, ponsel ini tak menyematkan sudut pada desainnya. anda juga menemukan perbedaan lain ketika menyentuh permukaan keduanya. Arc tampil dengan permukaan yang lapang dan rata, berbanding terbalik dengan Nexus S yang hadir dengan permukaan cekung. Karakter disain yang diusung keduanya pun boleh mendapatkan jempol.

Layar



Anda akan merasakan sensasi baru ketika menyentuh permukaan Arc. Layar LED seluas 4,2 inci itu oleh pihak Sony Ericsson telah ditanamkan teknologi yang mereka sebut 'Mobile-Bravia Engine'. Tampil dengan ketajaman yang fantastis bak TV layar datar hingga mampu memanjakan mata anda. Sedangkan Samsung membekali layar Super AMOLED 4 inci dengan karakter 'Curved Glass Screen', yang berarti teknologi layar berkontur melengkung. Keduanya bersamaan menyemat karakter display khas pabrikan, sehingga selera anda yang akan menentukan cocok tidaknya pada karakter keduanya.

OS dan Menu



Berjalan pada platform serupa keduanya sama tangguh dalam hal kinerja. Namun ketika anda melakukan booting secara bersamaan maka anda akan jenuh menunggu Arc, pasalnya butuh waktu 160 detik hingga mencapai tampilan homescreen. Berbanding terbalik dengan Nexus S yang hanya membutuhkan waktu 23 detik saja. Namun kekayaan tampilan nampaknya masih menjadi milik Arc, di jajaran homescreennya hadir beragam widget bawaan semisal Timescape dan Mediascape. Masuk ke ranah menu anda pun akan mendapatkan hal yang sama, Arc lebih kaya dengan konsistensi fitur khas serta beberapa jajaran aplikasi tambahan. Pada Nexus S, Samsung memangkas fitur SNS dan Samsung Apps yang belakangan menjadi ciri khas smartphone Samsung.

Kamera Foto

Sejak jaman 'baheula , Sony Ericsson dikenal dengan ketangguhannya mengemas kamera dalam ponsel. Tak heran rasanya kalau Arc pun disuntikkan kamera super canggih yang dilengkapi CMOS sensor Exmor'R. Selain mahir dalam mengemas objek, kamera 8 megapiksel tersebut mampu melakukan filterisasi cahaya, hingga dapat menampilkan hasil yang natural dan jernih, walau di tempat minim cahaya sekalipun. Sedangkan Nexus S tampil apa adanya dengan kamera 5 megapikselnya. Dilengkapi LED flash dan fitur pendukung, hasilnya pun tak tampak terlalu mengecewakan.

Video Recording & Player


Disektor rekam, Arc dibekali karakter high definition dan kontinyu autofocus serta video light. Cukup apik dalam mengemas hasil rekam yang terangkum dalam format MP4. Sedangkan Nexus S hanya mampu menghasilkan format 3GP, cukup sayang dengan kelas premium yang di usungnya. Dan keduanya cukup mahir dalam memutar format video. Arc menyediakan sarana ini pada homescreen yang terintegrasi pada Mediascape, maupun galeri video.
Sedangkan guna memutar video pada Nexus S, anda harus mengakses galeri lalu kemudian memilih koleksi video anda yang tertampil bersama foto dan gambar yang tersimpan dalam memori ponsel. Nexus S tidak menyediakan ikon khusus untuk aplikasi video player pada menu utama, namun anda dapat mendownloadnya via Market.

Koneksi

Disisi konektifitas keduanya menawarkan banyak opsi guna terhubung dengan internet dan perangkat lain. Selain itu keasyikan lebih berupa fitur mobile hotspot yang dibenamkan keduanya. Namun Arc lebih selangkah di depan Nexus S dengan bekal HDMI yang mengkoneksikan layar Bravianya dengan TV, dengan ini anda dapat melakukan presentasi dengan hanya menggenggam ponsel.

Kesimpulan

Walau keduanya bermain di kelas premium, Arc lebih banyak memberikan tawaran, terutama dari segi fitur dan konektivitas. Meski menjadi generasi penerus tahta Google phone, Nexus S nampaknya tak berbuat banyak dari sisi inovasi dan fitur. Tandemnya dengan Samsung pun terlihat tak banyak memberi perubahan berarti selain dari sisi performa kinerja dan sedikit inovasi desain.



Baca Artikel menarik berikutnya:



Comments :

1

kalau disuruh milih, saya lebih suka sama Sony Ericsson Xperia Arc. mantab bos...

♫ MUSIC SHARE ♫ said...
on 

Post a Comment

doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.