Ads:
Android GingerBread memang bukan hal yang baru, sayangnya bagi pecinta Android berbudget pas-pasan harus menahan keinginan menikmati pesona Android versi terbaru untuk versi HP tersebut. Pasalnya beberapa vendor branded baru menanamkan sistem operasi ini pada seri HP yang tergolong hi-end dengan banderol harga yang tidak murah tentunya.
Dengan harga 1,5 jutaan, Ideos X3 tergolong murah untuk sebuah HP berbasis Android GingerBread, sebab produk kompetitor pada kisaran harga yang sama, seperti sebut saja Galaxy Mini atau Optimus Me, baru dibekali sistem operasi sekelas Froyo. Belum lagi dengan aplikasi bawaan yang sangat membantu seperti Smart Traffic, File Manager sampai fitur TouchPad Input membuat Ideos X3 layak direkomendasikan terutama bagi Anda yang berminat memiliki HP canggih sambil tetap menghemat budget.
Sementara update resmi untuk perangkat mid-low end yang dijanjikan tak kunjung tiba. Untungnya Huawei menghadirkan HP berbasis Android GingerBread dengan harga yang tergolong murah, Ideos X3. Seperti beberapa seri Ideos sebelumnya, Ideos X3 dan HP seri Ideos lainnya memang tidak berbagi kemiripan desain yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengenalinya sebagai HP Huawei dari seri Ideos Bahkan menurut kami, HP ini terlihat mirip Wildfire besutan HTC, terutama pada bentukan di sisi bawah Ideos X3 yang menyambung langsung ke backcover sehingga ketika Kita membuka tutup baterai HP ini bagian di sisi bawah tersebut ikut terlepas.
Ukurannya yang compact membuatnya duduk nyaman digenggaman bahkan saat digunakan dalam waktu yang panjang. Backcover dengan finishing doff selain memberi kesan elegan juga membuat Ideos X3 tidak licin di tangan.
Huawei meletakkan port audio 3.5mm di sisi atas HP bersama tombol power yang sekaligus berfungsi sebagai tombol lock. Sementara gerbang micro USB diletakkan berseberangan, tepatnya di sisi bawah. Tombol pengatur besaran suara berada di sisi kanan HP. Selebihnya tombol lain baik yang fisik maupun kapasitif yang juga melengkapi Ideos X3 diletakkan tepat di bawah layar. Tombol-tombol ini diantaranya tombol fisik home dan 3 tombol kapasitif back, menu dan search.
Untuk sebuah HP pintar dengan input touchscreen, ukuran layar Ideos X3 memang tidak luas. Namun jika parameternya digeser menjadi HP pintar branded seharga 1,5 jutaan, ukuran ini tergolong yang terluas, bandingkan saja dengan Optimus Me, Sony Ericsson W8, atau Galaxy Mini meski selisihnya tidak terpaut jauh.
Harga yang miring tidak berarti HP ini memiliki performa yang mengecewakan, buktinya layar Ideos X3 ini responsif dalam menanggapi sentiap input sentuh yang dilakukan seperti swipe atau pinch misalnya.
Sejalan dengan responnya, kualitas grafis yang ditampilkan Ideos X3 juga terbilang sangat baik dengan tingkat kerapatan pixel hingga 180 ppi (pixel per inch).
Tampilan antar muka Ideos X3 dikemas dengan sentuhan ala Huawei yang menjadikan HP ini memiliki identitas tersendiri. Pada Homescreen misalnya, Ideos memaparkan 5 buah panel berjajar ke samping dengan efek animatif menarik bertajuk "cube" saat pengguna menyapu layar ke samping untuk berpindah antar panel homescreen. Selain cube tersedia 6 animasi lain yang bisa diaplikasikan. Pilihan ini bisa diakses dengan menekan tombol sensitif sentuh menu, kemudian pilih "Home Settings" lalu klik "Animation".
Masih di Homescreen, Ideos X3 memaparkan 3 buah ikon yang bersatu pada sebuah dock di bagian bawah layar. Ikon-ikon ini diapit 2 buah ikon lain yang terpisah, masing-masing digunakan untuk mengakses menu utama dan menampilkan panel pada homescreen dalam bentuk thumbnail.
Beralih ke menu utama, ikon aplikasi dipaparkan juga dalam sajian multi panel menyamping, mirip dengan menu pada iPhone atau HP seri Galaxy dari Samsung. Bedanya, di bagian bawah layar pengguna tidak akan menemukan ikon seperti pada menu utama, melainkan dua buah tombol virtual untuk menuju homescreen dan yang lainnya digunakan untuk mengatur urutan ikon pada menu utama.
Resolusi maksimal tangkapan lensa Ideos X3 setingkat dengan Optimus Me dan Galaxy Mini yaitu sebesar 3.15MP. Sayangnya pada fitur kamera HP ini bisa dikatakan miskin fitur, praktis hanya efek warna yang bisa diaplikasikan pada foto yang ingin diabadikan. Selebihnya hanya pengaturan standar yang dimiliki kamera HP ini, seperti white balance, geo-tagging, zoom, resolusi dan kualitas gambar. Fitur yang juga penting seperti autofocus tidak ditemukan pada Ideos X3. Absennya lampu flash juga mengurangi pesona Ideos X3.
Soal hasil, kamera Ideos X3 mampu menangkap gambar sesuai dengan keadaan aslinya tanpa perubahan warna yang menggangu. Dan pada keadaan pencahayaan yang bagus seperti saat di luar ruang di siang hari, hasil jepretan kamera ini juga semakin baik.
Untuk memainkan koleksi file musik yang tersimpan dalam HP, Huawei menyertakan Huawei Music, sebuah aplikasi bawaan dengan tampilan menarik. Pada tampilan awalnya, tampak 5 buah ikon di bagian bawah layar yang digunakan untuk menampilkan koleksi lagu berdasarkan beberapa ketegori misalnya album, judul lagu, playlist, folder. Kategori lain seperti nama artis, komposer atau genre lagu bisa dipilih dengan menekan ikon "More".
Saat file musik dimainkan, pengguna dapat mengganti tampilan ke "Now Playing" yang menampilkan cover art lagu yang diputar lengkap dengan informasi lain di atasnya, sedangkan control berada di bawah cover art. Ketika HP diputar ke dalam orientasi landscpe, tampilan ini juga ikut berubah menjadi cover flow, mirip dengan milik iPhone.
Sementara file gambar dan dan video dapat diakses dan diputar melalui pilihan gallery pada menu utama.
Browser yang dimiliki ldeos X3 hanya membawa fitur standar seperti halnya browser HP Android lain, seperti multi tab browsing, bookmark, hingga share page. Tak ada yang istimewa, namun dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk menjelajah internet dengan lancar.
Dari segi konektifitas, HP ini mampu berbagi jalur data operator melalui fitur portable hotspot atau melalui USB tethering.
Selain fitur fungsional khas Android seperti google search, google talk, places, google maps, latitude dan lainnya. Ideos X3 juga membawa aplikasi yang tidak umum ditemukan pada HP Android secara default. Yang menarik perhatian adalah aplikasi Smart Traffic yang membantu pengguna memantau pemakaian data operator, dan Stream yang mengintegrasikan akun jejaring sosial yang dimiliki seperti Facebook dan twitter dengan kontak yang tersimpan pada HP.
Pelanggan data plan operator dengan kuota yang terbatas? Hal ini biasanya akan membuat Kita harus selalu memperhatikan penggunaan data untuk keperluan internet. Operator biasanya memberikan Iayanan untuk memeriksa jumlah atau sisa penggunaan kuota data Kita, namun tentu tidak praktis. Untunglah Ideos X3 membawa aplikasi bertajuk Smart Traffic yang dapat membantu Kita memantau penggunaan data operator.
Saat pertama kali dijalankan Kita dapat langsung memasukkan batas jumlah penggunaan data operator perbulan dan perharinya. Untuk mengganti besaran data, misalnya Kita berlangganan paket dengan jumlah kuota berbeda, Kita dapat mengakses tab Settings> Monthly traffic limit. Kita juga bisa mengganti besaran pengingat harian dan bulanan dengan mengakses tab Settings> Reminder value.
Selain itu Ideos X3 yang kami uji dilengkapi dengan aplikasi XL Baca dan XL GO. Dari sini terlihat bahwa HP ini seharusnya di-bundle dengan kartu perdana XL. Namun anehnya BG tidak mendapatkan kartu perdana XL dalam paket penjualan pada unit yang kami uji. Padahal tersedia paket menarik dari XL seperti paket internet unlimited selama 3 bulan pada program bundling mereka.
gan, minta follow ny
http://technobasespace.blogspot.com