Ads:
Samsung membuka tahun 2013 dengan meluncurkan Galaxy S III Mini ke pasar tanah air. Yang menarik dari produk satu ini tentu saja embel-embel nama produk unggulan vendor Korea tersebut yang dirangkai kata mini.
Hal tersebut setidaknya membuat calon pengguna berharap mendapatkan segala fitur canggih khas SGS3 dengan harga yang lebih terjangkau dalam produk yang lebih ringkas. Namun benarkah hanya fisik ponsel yang dipangkas? Tentu tidak, silahkan simak review berikut.
Dari segi desain, Galaxy S III Mini (SGS3 Mini) benar-benar bagaikan Galaxy S III yang mengalami penyusutan. Perubahan minor hanya pada tata letak port audio 3.5mm, lampu flash dan loudspeaker yang sedikit bergeser.
Namun dimensionalnya tidak sepenuhnya lebih kecil dari SGS3 karena ponsel ini lebih tebal dari kakaknya yang masih menjadi ikon produk flagship Samsung tersebut.
Sektor yang menjadi salah satu bagian terpenting smartphone ini juga tentunya lebih kecil dari SGS3 versi original. Resolusinya juga menurun sekitar 41% membuat layar ponsel ini memiliki tingkat kerapatan piksel yang juga lebih rendah dan berdampak pada ketajaman layar yang inferior dari SGS3.
Ambience light sensor juga absen di ponsel ini. Sensor yang berfungsi mendeteksi keadaan pencahayaan di sekitar ponsel ini dibutuhkan untuk membantu layar menentukan tingkat kecerahan (brigthness) yang cocok bagi pengguna. Alhasil, ponsel ini tidak memiliki fitur auto brightness.
Satu-satunya peningkatan yang dialami SGS3 Mini hanya pada versi sistem, operasi yang digunakan, dimana secara default ponsel ini telah disuntikkan Android paling gres, meski sebenarnya update untuk SGS3 ke Jelly Bean pun telah tersedia.
Secara tampilan, hanya ada sedikit perbedaan pada lockscreen yang sebelumnya memajang 5 buah shortcut, namun kini hanya 3 yang tersisa. Efek animatif serupa permukaan air ketika menyentuh layar di lockscreen juga menghilang.
Beberapa fitur khas juga dimiliki diantaranya Smart Stay yang akan mencegah layar untuk meredup atau terkunci secara otomatis selama pengguna masih menatap layar, meskipun layar tidak disentuh dalam waktu yang melebihi pengaturan screen timeout.
Adapula S Voice yang memungkinkan pengguna untuk memerintahkan ponsel untuk melakukan hal tertentu hanya dengan menggunakan suara, seperti menuju fitur kamera hanya dengan mengatakan "I want to take a picture", mengirim SMS, mencari jalan, menemukan jawaban untuk pertanyaan pengguna dan banyak fungsi lain seperti halnya SIRI pada iPhone.
Di luar itu ada pula pilihan motion termasuk diantaranya direct call. Fitur ini akan memudahkan untuk menelpon kontak yang nomor teleponnya tertampil di layar hanya dengan mengangkat ponsel dan menempelkannya ke telinga.
Meski tampak luar mirip, namun di bagian dalam ponsel ini tentu kalah kelas jauh di bawah produk jagoan Samsung sebelumnya.
Ponsel ini lebih pantas disebut Galaxy S Advance versi repackage dengan desain ala SGS3, karena semua perangkat keras penting yang digunakan sekelas dengan S Advance.
Ponsel ini sejatinya memiliki segala pilihan konektifitas standar smartphone kelas menengah. Dibandingkan pendahulunya fitur NFC, USB On-The-Go dan dan MHL (Mobile High-Definition Link) yang memungkinkan ponsel untuk dihubungkan ke perangkat display high definition, menghilang dari konektifitas.
SGS3 Mini juga punya pemutar, multimedia yang apik. Pemutar musik misalnya, memiliki pengaturan Sound Alive yaitu semacam pilihan preset untuk menentukan karakter semburan suara yang keluar dari speaker ponsel.
Yang paling menarik tentu saja pemutar video dengan fitur pop up play. Fitur ini memungkinkan video untuk tetap berjalan dalam jendela kecil sehingga pengguna dapat menggunakan fungsi lain pada ponsel. Yang dikurangi pada pemutar video SGS3 Mini adalah Live Video List (thumbnail animatif) dan chapter preview.
Gadget ini juga dilengkapi sejumlah fitur menarik di sektor kamera seperti touch focus, smile shot, continuous shot, panorama mode dan yang paling menarik, pengguna bisa memotret dan merekam video dalam waktu bersamaan. Sayangnya fitur HDR, tidak disediakan disini.
Untuk test benchmark Samsung GT-I8190 mendapatkan skor 2899 pada aplikasi Quadrant, sedang Antutu menilainya 6771. Nilai yang wajar bagi smartphone sekelasnya.
Kesimpulan
SGS3 Mini secara tampilan memang versi kerdil dari Galaxy S III. Namun dengan banderol harga yang hanya sebatas 50% dari harga peluncuran produk unggulan. Samsung tersebut, Anda tentu tidak berharap kinerja yang mendekati SGS3 bukan? Jika iya, bersiaplah gigit jari karena ponsel ini bahkan inferior dibandingkan Galaxy S II (SGS2). Bandingan sepadan SGS3 Mini sebenarnya Galaxy S Advance, bahkan jika boleh disebut SGS3 Mini seperti S Advance dalam tubuh ala SGS3.
Comments :
0 comments to “Samsung GT-I8190 Galaxy S III Mini ”
Post a Comment
doFollow blog dengan pagerank 3, jadi... banyak manfaatnya untuk Backlink blog anda.