Ads:
RIM menutup line-up BlackBerry generasi terbaru dengan OS 7 dengan sebuah produk premium. Bekerjasama dengan Porsche Design, RIM melahirkan BlackBerry Porsche Design P'9981 yang dibanderol seharga £1300 atau sekitar $2000. Di tanah air, smartphone ini dijual di kisaran harga 20 hingga 23 juta rupiah, bahkan di awal kemunculannya ada yang menjual produk premium ini dengan harga mencapai 30 juta rupiah.
Sejauh ini BlackBerry P9981 baru tersedia secara resmi untuk pasar UK dan Timur Tengah. Artinya, dengan banderol semahal itu Anda mendapatkan sebuah produk "black market" tanpa garansi, jika membelinya dari penjual di tanah air. Pertanyaannya, apakah produk ini layak diberi label harga selangit? Baca ulasan berikut.
lnilah bagian paling menarik dari produk ini, bagaimana tidak? P'9981 di desain secara eksklusif oleh perusahaan asal Jerman, Porsche Design. Perusahaan ini diidirikan oieh Ferdinand Alexander Porsche, desainer mobil sport yang sudah begitu terkenal di dunia, Porsche 911. P'9981 memiliki sudut tegas yang elegan berbeda dengan Bold 9900 yang didominasi sudut-sudut membulat. Bagian muka dibuat dari stainless steel ringan yang menyambung hingga bezel di sekeliling ponsel, sementara di bagian belakang Anda akan mendapati backcover yang dibalut bahan kulit asli dengan logo BlackBerry yang tercetak debossed.
Di sisi atas terdapat sebuah tombol lock, sedangkan tombol-tombol volume rocker, mute, convenience key, port micro USB dan audio 3.5mm ditempatkan pada posisi yang sama dengan yang dimiliki Bold Touch 9900. Di sisi bawah, terdapat dua bush pin yang berfungsi sebagai konektor untuk menghubungkan dengan charging dock.
Tepat di atas layar, tercetak logo Porsche Design sementara di sisi belakang tersedia sebuah area yang diduduki kamera dan lampu flash yang mengapit tulisan P'9981. Sedang di bawah layar, tersaji 4 buah tombol dan sebuah trackpad yang dilapisi kaca seperti pada layar.
Tombol-tombol pada papan ketik berbaris lurus, berbeda dengan yang bisa ditemukan pada Bold Touch 9900 yang tersusun sedikit melekung. Semua tombol ini juga terbuat dari bahan stainless steel yang memberi kesan tangguh. Meski sebagian besar bodi P'9981 berbahan logam, bobot ponsel ini tidak terasa begitu berat.
Kami mengharapkan BlackBerry dan Porsche Design melakukan kostumisasi eksklusif pada sistem operasi anyar RIM, BlackBerry OS 7. Sayangnya, kostumisasi yang diharapkan hanya sebatas theme yang mengubah ikon pada menu utama, dan ketika ditelusuri lebih dalam dengan menjalankan aplikasi tampilan yang muncul sama sekali tidak berbeda dengan Bold Touch 9900. Persis OS 7 pada perangkat BlackBerry lainnya, tersedia 5 buah panel pada homescreen, all, favorites, media, downloads, dan frequent. Anda dapat memilih untuk menghilangkan salah satu atau beberapa panel dengan menekan tombol menu, kemudian pilih "Manage Panels".
Notifikasi yang perlu diperhatikan berkumpul tepat di bawah tampilan jam dan diapit tombol virtual profil dan search.
Seperti halnya Bold Touch 9900 atau Dakota, selain dengan menggunakan tombol qwerty, RIM juga memasang layar sentuh kapasitif pada P'9981. Ukuran layar dan resolusi displaynya identik dengan yang dimiliki Dakota sehingga menampilkan grafis dengan kualitas yang sama pula.
Pada awal pengunaan, layar ini terasa responsif namun sepertinya responsifitas ini akan ikut menurun seiring lamanya masa penggunaan seperti yang Kami alami pada Bold Touch 9900 yang kami miliki.
P'9981 dikemas dalam sebuah kotak berukuran jauh di atas rata-rata untuk sebuah kotak ponsel. Pertama kali membuka tutup bermagnetnya, Kami menemukan (tentu saja) P'9981 dan sebuah charging dock yang berbahan kulit senada dengan bodinya.
Diurai lebih dalam didapati sebuah baterai bertipe JM1 (seperti yang dimiliki mayoritas BlackBerry generasi terbaru dengan OS 7) yang dikostumisasi dengan branding Porsche Design, serta sekumpulan buku manual, kartu kepemilikan dan kain pembersih. Sedang di susunan terakhir dari paket penjualan, pembeli diberikan sebuah headset yang eksklusif, 4 buah pilihan kepala charger berbeda dan sebuah kabel data micro USB standar. Media penyimpanan berupa kartu MicroSD dengan kapasitas 16 GB juga tertanam di dalamnya.
Sejatinya terdapat sebuah kartu garansi, namun hal tersebut menjadi tidak penting mengingat garansi untuk ponsel ini hanya berlaku di negara asal pembelian produk secara resmi.
Dengan membandingkan spesifikasi P'9981 dan Dakota 9900, tidak salah rasanya jika menyebut ponsel ini sebagai Dakota yang diberi "pakaian" mewah. P'9981 menggunakan seluruh perangkat keras yang juga digunakan Dakota, Chipset Qualcomm MSM8655 Snapdragon dengan CPU single core 1.2 GHz dan Adreno 205 sebagai GPU.
Performa yang didapatkan pun tentu saja sama, dengan hanya aplikasi default yang terinstal dalam ponsel, Anda tidak akan menemukan masalah soal kecepatan prosessing ponsel.
P'9981 juga menggunakan kamera dengan resolusi dan fitur yang sama dengan milik Bold 9900. Dengan kemampuan yang seimbang maka kualitas tangkapan ponsel ini tentu sudah bisa ditebak hasilnya. Foto yang diambil dalam kondisi pencahayaan yang balk direproduksi dengan balk dalam warna yang cukup representatif. Dalam kondisi redup, lampu LED-nya melakukan pekerjaan dengan baik.
Beralih ke mode perekam video, P'9981 memiliki kemampuan yang juga sama dengan Dakota dimana ponsel ini mampu merekam video berkualitas dengan resolusi maksimal 1280 x 720 piksel (HD).
Kesimpulan
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, P'9881 sejatinya adalah Bold 9900 yang di desain ulang oleh sebuah perusahaan kenamaan asal Jarman yang punya portofolio bagus untuk urusan produk hi-end.
Jika Anda membeli P'9981 seharga Rp. 20 juta rupiah, artinya Anda membayar sekitar Rp.14,5 juta untuk desain, themes dan sejumlah aksesoris eksklusif. Selebihnya, fungsionalitas P'9981 hanya seharga Rp 5,5 juta sesuai harga sebuah BlackBerry Bold Touch 9900.
Jika harus membandingkan dengan produk super premium lainnya, daya tarik P'9981 sebenarnya tidak sebesar itu. Produk seperti Nokia Oro misalnya, dilapisi emas 18 karat dan dihiasi dengan kristal sapphire yang tentu lebih berharga dibanding stainless steel. Atau produk seperti Vertu yang menawarkan layanan International Concierge ala kaum borjuis.
Yang juga harus diingat dan menjadi pertimbangan adalah ponsel ini masih berstatus Black Market untuk pasar tanah air. Anda tentu tidak ingin terbang ke Dubai hanya untuk mengklaim garansi ponsel ini ketika terjadi kerusakan bukan?
ok broww,,, thanks infox, jangan lupa mampir yaw.....!